Diare – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Diare adalah suatu kondisi ketika gerak peristaltik usus lebih cepat dari biasanya sehingga pengeluaran buang air besar lebih encer dan frekuensinya lebih banyak. Biasanya diare bukanlah suatu penyakit kegawatan kecuali jika mengakibatkan dehidrasi dan pada akhirnya terjadi syok hipovolemik (dropnya tubuh karena kekurangan cairan).

Penyebab
Hal ini dapat terjadi karena keracunan makanan, adanya infeksi kuman, stress pikiran, dan banyak faktor lain. Penyakit ini biasanya sembuh sendiri karena sebenarnya diare sendiri adalah mekanisme tubuh untuk membuang racun dan kuman yang ada di usus. Pada anak kecil, penyebab diare terbanyak adalah karena virus sehingga memang dapat sembuh dengan sendirinya. Tetapi karena banyaknya cairan tubuh yang terbuang, pasien harus minum banyak cairan dan obat anti-diare apabila penyakit ini sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk kasus diare berkepanjangan (lebih dari 2 minggu) kemungkinan ada penyakit lainnya yang mendasari, misalnya HIV/AIDS, kanker daerah saluran pencernaan.

Gejala
Perlu diperhatikan ketika diare menjadi bertambah parah.

Adanya tanda dehidrasi seperti pipis kental dan kuning, frekuensi berkemih kurang dari 4 kali per hari, demam, mata cekung, kulit kering. Pada anak-anak ciri dehidrasi adalah: menangis tetapi tidak keluar air mata, anak rewel (pada dehidrasi sedang) atau justru lemas (pada anak dehidrasi berat), ingin banyak minum (pada dehidrasi sedang) atau bahkan malah malas minum (pada dehidrasi berat)
Diare tetap bertahan di atas 2 minggu
Kram
Sakit perut
Kembung
Mual
Demam
Muntah
Diare biasanya hilang pada sendiri dalam waktu 48 jam yang tanpa obat. Hal yang paling penting yang dapat dilakukan adalah untuk tetap terhidrasi sementara diare berjalan saja apa adanya dan menghindari makanan yang akan membuat diare menjadi lebih banyak seperti makan-makanan pedas, makanan yang berserat
Baca Juga:  Kanker Mulut - Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan
Diare dianggap parah ketika:

Berlangsung di atas 2 minggu
Keram perut yang parah atau sakit pada dubur
Darah dalam tinja
Tinja berwarna hitam
Adanya demam
Adanya tanda-tanda dehidrasi
Gejala penyakit ini dapat merupakan tanda-tanda kondisi seperti infeksi, penyakit iritasi usus, pankreatitis, kanker usus, atau penurunan kondisi kekebalan tubuh misalnya pada pasien HIV/AIDS.

Pengobatan
Atasi dehidrasi dengan oralit atau banyak minum air putih dalam jumlah banyak. Jika diikuti mual dan muntah, minuman tentu tidak dapat masuk, padahal asupan air (hidrasi) sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Maka, segera berobat ke dokter agar diberikan cairan intravena (infus).

Selain itu, terdapat beberapa jenis pengobatan antara lain:

Obat untuk mengikat air sehingga tinja lebih padat, seperti obat attalpulgit
Obat untuk menghentikan peristaltik usus seperti papaverin atau antiparasimpatik
Antibiotik atau antiparasit ketika didapatkan hasil pemeriksaan tinja berupa adanya infeksi bakteri atau infeksi parasit seperti amoeba (dr. Ursula)

Comments

Popular posts from this blog

10 Tips Mengatasi Anak Sakit di Rumah

7 Gejala Sepele Ini Menandakan Ginjalmu Nggak Beres, Sering Tidak Kamu Sadari!